DEFINISI
DAN KLASIFIKASI1,4,5
Hydrocephalus adalah keadaan patologi otak yang
mengakibatkan bertambahnya Cairan Serebrospinalis (CSS) dengan tekanan
intrakarnial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat
mengalirnya CSS. Hydrocephalus biasanya timbul selama periode neonatus
atau pada awal masa bayi. Hydrocephalus yang tampak jelas dengan tanda –
tanda klinis yang khas disebut hydrocephalus yang manifes. Sementara
itu, hydrocephalus dengan ukuran kepala yang normal disebut sebagai hydrocephalus
yang tersembunyi.
Adapun berdasarkan waktu
pembentukannya, klasifikasi hydrocephalus yaitu:
1. Hydrocephalus
Kongenital merupakan hydrocephalus yang terjadi
pada neonatus atau yang berkembang selama intrauterine.
2. Hydrocephalus
Infantil merupakan hydrocephalus yang terjadi karena cedera kepala
selama proses kelahiran.
3. Hydrocephalus
Akuisita merupakan hydrocephalus yang terjadi selama masa neonatus
atau disebabkan oleh faktor – faktor lain setelah masa neonatus
Dan
berdasarkan sirkulasi cairan serebrospinal, dibedakan menjadi:
1. Hydrocephalus
Komunikans adalah hydrocephalus yang
memperlihatkan adanya hubungan antara CSS system ventrikulus dan CSS dari ruang
subaraknoid.
2. Hydrocephalus
non - Komunikans berarti terdapat hambatan sirkulasi cairan
serebrospinal dalam sistem ventrikel sendiri
ETIOLOGI
DAN FAKTOR RESIKO 4,7
Hydrocephalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran
CSS pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel
dan tempat absorpsi dalam ruang subarachnoid. Akibat penyumbatan terjadi
dilatasi ruangan CSS di atasnya. Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering
terdapat pada bayi dan anak ialah:
1.
Kelainan bawaan seperti stenosis aquaductus sylvii, spina bivida dan
cranium bivida, sindrom dandy-walker,
kista arachnoid, serta anomaly pembuluh darah.
2.
Infeksi pada selaput meningen dapat
menimbulkan perlekatan meningen sehingga dapat terjadi obliterasi ruang
subarachnoid. Selain itu, ibu hamil sering menderita beberapa infeksi, infeksi
ini dapat berpengaruh pada perkembangan normal otak. Infeksinya antara lain Cytomegalovirus, Rubella, Mumps, Sifilis, dan
Toksoplasmosis.
3.
Neoplasma, mengakibatkan hydrocephalus oleh obstruksi mekanis
yang dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS.
4.
Perdarahan sebelum dan atau sesudah
lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah
basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu
sendiri.
Meskipun banyak ditemukan pada bayi
dan anak, sebenarnya hydrocephalus juga bisa terjadi pada dewasa. Hanya
saja, pada bayi gejala klinisnya tampak lebih jelas, sehingga lebih mudah dideteksi
dan didiagnosis. Hal ini dikarenakan pada bayi ubun-ubunnya masih terbuka,
sehingga adanya penumpukan cairan otak dapat dikompensasi dengan melebarnya
tulang-tulang tengkorak. Terlihat pembesaran diameter kepala yang makin lama
makin membesar seiring bertambahnya tumpukan CSS. Sedangkan pada orang dewasa,
tulang tengkorak tidak lagi mampu melebar. Akibatnya berapapun banyaknya CSS
yang tertumpuk, tidak akan mampu menambah besar diameter kepala.
Berikut ini adalah hal-hal yang
mempengaruhi terjadinya hydrocephalus:7
1.
Lahir prematur, bayi yang lahir prematur
memiliki risiko yang lebih tinggi perdarahan intraventricular (perdarahan dalam
ventrikel otak) yang dapat menyebabkan hydrocephalus.
2.
Masalah selama kehamilan infeksi pada rahim
selama kehamilan dapat meningkatkan risiko hydrocephalus pada bayi
berkembang. Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. secara patologis
terlihat penebalan jaringan piameter dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan
daerah lain, penyebab infeksi adalah toksoplasmosis.
3.
Masalah dengan perkembangan janin seperti
penutupan yang tidak lengkap dari kolom tulang belakang. Beberapa cacat bawaan
mungkin tidak terdeteksi saat lahir, tetapi peningkatan risiko hydrocephalus
akan tampak saat usia bayi lebih tua (masih masa anak - anak).
4.
Lesi dan tumor sumsum tulang belakang atau
otak. Pada anak yang menyebabkan penyumbatan ventrikel IV / akuaduktus sylvii
bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari cerebelum, penyumbatan
bagian depan ventrikel III disebabkan kraniofaringioma. Hydrocephalus
Infantil, 4% adalah karena tumor fossa fosterior.
5.
Infeksi pada sistem saraf. Perdarahan di
otak. Hydrocephalus Infantil, 50% adalah karena perdarahan dan
meningitis.
6. Memiliki cedera
kepala berat.
GAMBARAN
KLINIS8
Gambaran klinis hydrocephalus dipengaruhi oleh umur
penderita, penyebab, dan lokasi obstruksi. Gejala-gejala yang menonjol
merupakan refleksi hipertensi intrakranial. Rincian gambaran klinik adalah
sebagai berikut:
1.
Neonatus
a. Gejala hydrocephalus
yang paling umum dijumpai pada neonatus adalah iritabilitas. Sering kali
anak tidak mau makan dan minum, kadang-kadang kesadaran menurun ke arah
letargi. Anak kadang – kadang muntah, jarang yang bersifat proyektil. Pada masa
neonatus ini gejala-gejala lainnya belum tampak, sehingga apabila dijumpai
gejala-gejala seperti tersebut di atas, perlu dicurigai adanya kemungkinan hydrocephalus.
Dengan demikian dapat dilakukan pemantauan secara teratur dan sistematik.
b. Pada anak
di bawah 6 tahun, termasuk neonatus, akan tampak pembesaran kepala karena
sutura belum menutup secara sempurna. Pembesaran kepala ini harus dipantau dari
waktu ke waktu, dengan mengukur lingkar kepala. Fontanela anterior tampak
menonjol, pada palpasi terasa tegang dan padat. Tidak ditemukannya fontanela
yang menonjol bukan berarti bahwa tidak ada hydrocephalus. Pada umur 1
tahun, fontanela anterior sudah menutup atau oleh karena rongga tengkorak yang
melebar maka tekanan intrakranial secara relatif akan mengalami dekompresi.
c. Vena-vena
di kulit kepala dapat sangat menonjol, terutama apabila bayi menangis.
d. Mata
penderita hydrocephalus memperlihatkan gambaran yang khas, yang disebut
sebagai setting-sun sign, sklera yang berwarna putih akan tampak di atas
iris.
e. Kadang-kadang
terlihat adanya nistagmus dan strabismus. Pada hydrocephalus yang sudah lanjut
dapat terjadi edema papil atau atrofi papil. Tidak adanya pulsasi vena retina merupakan
tanda awal hipertensi intrakranial yang khas.
2.
Dewasa
Gejala yang paling sering dijumpai
adalah nyeri kepala. Sementara itu, gangguan visus, gangguan motorik/berjalan,
dan kejang terjadi pada 1/3 kasus hydrocephalus pada usia dewasa.
Pemeriksaan neurologik pada umumnya tidak menunjukkan kelainan, kecuali adanya
edema papil dan/atau paralisis nervus abdusens.
PENATALAKSANAAN
MEDIS8
1.
Terapi Medikamentosa
Hydrocephalus dengan
progresivitas rendah dan tanpa obstruksi pada umumnya tidak memerlukan tindakan
operasi. Dapat diberi asetazolamid untuk mengurangi sekitar sepertiga produksi
CSS, dan terkadang efektif pada hydrocephalus ringan yang berkembang
lambat. Pada keadaan akut dapat diberikan manitol. Diuretika dan kortikosteroid
dapat diberikan, meskipun hasilnya kurang memuaskan.
2.
Tindakan Operasi
Operasi berupa upaya
menghubungkan ventrikulus otak dengan rongga peritoneal, yang disebut ventriculo-peritoneal shunt. Tindakan
ini pada umumnya ditujukan untuk hydrocephalus non-komunikans dan hydrocephalus
yang progresif. Setiap tindakan pemirauan (shunting) memerlukan pemantauan yang berkesinambungan oleh dokter
spesialis bedah saraf.
Refferences:
1.
Assosiation Hydrocephalus.2003. Hydrocephalus Didiagnosis Pada Anak Dan
Dewasa. Edisi Kedua. San Fransisco.
2.
Maryunani, A. dan Nurhayati ., 2009. Asuhan
Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada Neonatus. CV. Trans Info
Media, Jakarta.
3.
Alexie S., 2008. Hydrocephalus.
Dapat
diakses di : http://www.wikipedia.org//
4.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.1985. Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
5.
Schwartz, M.W., 2005. Pedoman Klinis Pediatri.
Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
6.
Buranda, Theopilus. dkk. 2008. Anatomi Umum. Makassar: Bagian Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
7.
Darsono dan Himpunan dokter spesialis saraf
indonesia dengan UGM. 2005. Buku Ajar Neurologi Klinis.
Yogyakarta. UGM Press.
8.
Farina A., 2000. Hydrocephalus. http://www.scribd.com//
9. Ristoari, 2012. Neuro Development Treatment (NDT).
Available at: http://alatterapi.wordpress.com/2012/01/20/neuro-development-treatment-ndt/
No comments:
Post a Comment