- PENATALAKSANAAN MEDIS CONGESTIVE HEART FAILURE
Gagal jantung ditangani
dengan tindakan umum untuk mengurangi beban kerja jantung dan manipulasi
selektif terhadap ketiga penentu utama dari fungsi miokardium, baik secar
sendiri-sendiri maupun gabungan dari : beban awal, kontraktilitas dan beban
akhir.Penanganan biasanya dimulai ketika gejala-gejala timbul pad saat
beraktivitas biasa. Rejimen penanganan secar progresif ditingkatkan sampai
mencapai respon klinik yang diinginkan. Eksaserbasi akut dari gagal jantung
atau perkembangan menuju gagal jantung yang berat dapat menjadi alasan untuk
dirawat dirumah sakit atau mendapat penanganan yang lebih agresif .
Pembatasan aktivitas
fisik yang ketat merupakan tindakan awal yang sederhan namun sangat tepat
dalam pennganan gagal jantung. Tetapi
harus diperhatikan jngn sampai memaksakan lrngan yng tak perlu untuk
menghindari kelemahan otot-otot rangka. Kini telah dikethui bahwa kelemahan otot
rangka dapat meningkatkan intoleransi terhadap latihan fisik. Tirah baring dan
aktifitas yang terbatas juga dapat menyebabkan flebotrombosis. Pemberian
antikoagulansia mungkin diperlukan pad pembatasan aktifitas yang ketat untuk
mengendalikan gejala.
- PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PASIEN JANTUNG
Manajemen
fisioterapi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu pada tahap in patient, tahap out patient, dan yang terakhir tahap long-term maintenance. Selama fase inpatient, tujuan intervensi fisioterapi adalah mencegah atau menangani
sequelae dari bed rest. Teknik-teknik yang digunakan bertujuan untuk mencegah
kolaps paru dan membantu mengembalikan aktivitas secara mandiri dengan bantuan
sederhana. Aktivitas harus ditingkatkan secara perlahan dan mencakupkan program
latihan dan mobilisasi sehingga pada saat pasien keluar dari rumah sakit,
pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Pada tahap outpatient, lanjutan fisioterapi untuk pasien jantung bisa
dilakukan dengan edukasi dan sesi latihan sekali atau lebih per minggu selama
1-2 bulan, yang disertai dengan latihan di rumah, atau bisa juga dibuatkan
program latihan berbasis-rumah agar lebih memudahkan pasien.
Latihan long term maintenance untuk pasien jantung sekarang telah banyak
tersedia. Banyak pasien yang termotivasi untuk melakukan program latihan
bersama pasien jantung lainnya.
Adapun modalitas fisioterapi yang
dapat digunakan dalam penanganan pasien gagal jantung kongestif antara lain:
1.
Breathing exercise. Merupakan latihan yang bertujuan
untuk memberikan latihan pernafasan, pada kasus ini untuk meningkatkan volume
paru selama bed rest, pemberian breathing
exercise dapat memperlancar jalannya pernafasan. Latihan pernafasan ini
dilakukan bila pasien mampu menerima instruksi dari fisioterapis. Latihan
pernafasan ini juga dapat digunakan untuk relaksasi, mengurangi stress,dan ketegangan.
2.
Passive movement, adalah suatu latihan yang
digunakan dengan gerakan yang dihasilkan oleh tenaga/kekuatan dari luar tanpa
adanya kontraksi otot atau aktifitas otot. Semua gerakan dilakukan sampai batas
nyeri atau toleransi pasien. Efek pada latihan ini adalah memperlancar
sirkulasi darah, relaksasi otot, memelihara dan meningkatkan LGS, mencegah
pemendekan otot, mencegah perlengketan jaringan.
3.
Active movement, Merupakan gerak yang dilakukan
oleh otot-otot anggota tubuh itu sendiri. Gerak yang dalam mekanisme
pengurangan nyeri dapat terjadi secara reflek dan disadari. Gerak yang
dilakukan secara sadar dengan perlahan dan berusaha hingga mencapai lingkup
gerak penuh dan diikuti relaksasi otot akan menghasilkan penurunan nyeri.
Disamping itu gerak dapat menimbulkan ” pumping action” pada kondisi
oedem sering menimbulkan keluhan nyeri, sehingga akan mendorong cairan oedem
mengikuti aliran ke proximal.
4. Latihan gerak fungsional, Latihan ini bertujuan untuk
mempersiapkan aktivitas kesehariannya seperti duduk, berdiri, jalan sehingga
penderita mampu secara mandiri dapat melakukan perawatan diri sendiri.
5. Home
program education, Dalam
hal ini pasien diberi pengertian tentang kondisinya dan harus berusaha mencegah
cidera ulang atau komplikasi lebih lanjut dengan cara aktifitas sesuai kondisi
yang telah diajarkan oleh terapis. Disamping itu juga peran keluarga sangatlah
penting untuk membantu dan mengawasi segala aktifitas pasien di lingkungan masyarakatnya.
Pasien diberi pengertian juga tentang kontraindikasi dari kondisi pasien itu
sendiri untuk menghindari hal-hal yang dapat memperburuk keadaannya.
No comments:
Post a Comment