April 3, 2012

PROTAP PEMERIKSAAN THORAKS



INSPEKSI
Waktu pelaksanaan :
Tujuan pelaksanaan:
·         Melihat gejala-gejala khas pada penyakit jantung.

1.        Persiapan klien
a.      Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan.
b.      Klien dalam keadaan rileks dan nyaman.

2.        Persiapan alat
a.    Alat tulis

3.        Langkah-langkah pelaksanaan

Inspeksi kulit
a.    Adakah sianosis? Sentral atau perifer
b.    Adakah xantomata?
c.    Adakah ruam kulit? Eritema marginatum
Inspeksi kuku
a.    Adakah splinter hemorrhage? (garis kecoklatan di dasar kuku)
Description: I:\scan0014.jpgDescription: I:\scan0014.jpg
Inspeksi wajah
    a. Stenosis aorta supravalvular
-          Mata terletak berjauhan
-          Strabismus
-          Telinga letakx rendah
-          Hidung yg menengadah
-          Hipoplasia mandibula
-          Wajah bulat seper
    b. Stenosis pulmonal
-          Wajah bulat seperti bulan
-          Mata yang terletak berjauhan
            c. hipotiroidisme
-          Wajah tanpa ekspresi
-          Kelopak mata bengkak
-          Hilangnya sepertiga luar alis
            d. Arteri koronaria diatas 50 thun
-          Lipatan daun telinga
-          Lipatan melintang (tanda Lichtstein)
-          Biasanya bilateral
Description: I:\scan0014.jpg
       Inspeksi mata
-          Ada xanteplasma (plak kekuningan pada kelopak mata)→ hiperlipoproteinemia
-          Terdapat senilis (<40 thun)hiperkolesterolemia
-          Keruhnya kornea sarkoidosis
-          Pindahnya lensa matasindrome marfan
-          Perdarahan konjungtiva endokarditis infektif
-          Hipertelorisme (mata b’jaral lebar) →  penyakit jantung kongenital
-          Pem. Retinadiabetes, hipertensi, aterosklerosis
Description: I:\scan0014.jpgDescription: C:\Documents and Settings\Himafisio\My Documents\My Pictures\My Scans\2010-08 (Aug)\scan0004.jpg
       Inspeksi mulut
-          Pasien membuka mulut lebar-lebar,
-          Palatum melengkung tinggiggg. Jantung kongenital
-          Adakah petekiae pada palatum endokarditis bakterial subakut
Inspeksi leher
-          Terdapat webbingsindrome turner
Description: I:\scan0015.jpg
       Inspeksi konfigurasi dada
-          Pectus excavatumsindrome marfan dan prolaps katup mitral
-          Pectus carinatum → sindrome marfan
-          Adakah gerakan jantung yg dapat dilihat
Inspeksi ext.
Defek septum atrium
-          Falang ekstra
-          Jari tangan ekstra
-          Jari kaki ekstra
Sindrome marfan atw regurgitasi aorta
-          Jari tangan yg panjang dan kurus

4.        Parameter

PALPASI
Waktu pelaksanaan :
Tujuan pengukuran :
·         .

1.        Persiapan klien
a.      Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan.
b.      Klien dalam keadaan rileks dan nyaman.

2.        Persiapan alat
a.    Alat tulis

3.        Langkah-langkah pelaksanaan
a.    Posisi pasien duduk atau tidur terlentang dan berhadapan dengan pemeriksa
b.    Bila duduk posisi kedua tangan pasien dipaha atau dipinggang, bila tidur terlentang posisi kedua tangan disamping dan sejajar dengan badan.
c.    Tentukan ruang antar iga ke-5 kiri yaitu ruang antara tulang iga ke-5 dan ke-6.
d.    Tentukan garis midklavikula kiri yaitu dengan menarik garis lurus yang memotong pertengahan tulang klavikula kearah inferior tubuh.
e.    Tentukan letak iktus dengan telapak tangan kanan pada dinding dada setinggi ruang antar iga ke-5 digaris midklavikula
f.     Apabila ada getaran pada telapak tangan, kemudian lepaskan telapak tangan dari dinding dada.
g.    Untuk mempertajam getaran gunakan jari ke-2 dan ke-3 tangan kanan
h.    Tentukan getaran maksimumnya, disinilah letak iktus kordis.

4.        Parameter




PERKUSI
Waktu pelaksanaan :
Tujuan pengukuran :
·         Mengetahui batas-batas jantung.

1.        Persiapan klien
a.      Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan.
b.      Klien dalam keadaan rileks dan nyaman.

2.        Persiapan alat
a.    Alat tulis

3.        Langkah-langkah pelaksanaan
a.    Tempatkan jari tengah lurus di antara space intercosta dan jari tengah tangan yang lain mengetuk pelan jari yang di intercosta tersebut. Prosedur/ketukan ini diulang beberapa kali pada beberapa tempat di bagian area kiri dan kanan pada anterior dan posterior dinding dada.
b.    Dilakukan pada sela iga ke 3, 4, 5 dari garis aksilaris anterior kiri ke garis axilaris anterior kanan.
c.    Biasanya ada perubahan nada perkusi dari sonor ke redup kira-kira 6 cm disebelah lateral kiri sternum.
d.    Bunyi resonant (normal) ; bervariasi tergantung ketebalan jaringan di bawahnya.

4.        Parameter






AUSKULTASI
Waktu pelaksanaan :
Tujuan pengukuran :
·         Mempelajari cara-cara pemeriksaan thoraks.
·         Mempelajari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Pemeriksaan thoraks.
·         Mengetahui jenis-jenis bunyi jantung serta dapat membedakan bunyi jantung yang normal dan abnormal
·         Melihat gejala-gejala khas pada penyakit jantung.

Suara jantung berasal dari penutupan katup-katup jantung. Beberapa literatur menyebutkan bahwa bunyi tersebut berasal dari aliran turbulensi darah akibat getaran katup yang menjalar hingga ke area dada.
Suara jantung yang dapat terdengar ada 2 bunyi. Bunyi pertama terjadi akibat penutupan katup atrioventrikel (katup tricuspid dan katup mitral) dan bunyi kedua terjadi akibat penutupan katup semilunaris (katup aorta dan katup pulmonalis).

1.        Persiapan klien
a.      Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan.
b.      Klien dalam keadaan rileks dan nyaman.

2.        Persiapan alat
a.    Stetoskop
b.    Alat tulis

3.        Langkah-langkah pelaksanaan
a.    Posisi pasien berbaring dengan sudut 30 derajat.
b.    Mintalah pasien relaks dan bernapas biasa.
c.    Tempelkan stetoskop di daerah intercostalis 2 bagian kanan dan kiri untuk mendengarkan bunyi katub semilunaris sedangkan untuk katup atrio-ventrikularis, di daerah intercostalis 4 dan 5 kiri ke arah sternum dan intercostalis 5 kiri.
d.    Perhatikan irama dan frekuensi suara jantung
e.    Bedakan irama systole, diastole dan intensitasnya

No comments:

Post a Comment